Kasus pemukulan yang dilakukan oleh anak pejabat pajak menjadi berita viral di akhir Februari. Selain karena aksi pemukulannya yang mengakibatkan korban mengalami koma, kasus ini juga menyeret orang tua pelaku. Kehidupan keluarganya menjadi sorotan. Ayahnya dipecat dan diperiksa KPK. Kasus ini juga menyeret teman pelaku dan pelaku di keluarkan dari kampusnya (dari berbagai sumber).
Sebelumnya, berita kecelakaan mobil Dinas DPRD di Jambi juga menyebabkan ASN disana mengundurkan diri. Mobil Dinas yang dikendarai anak dari pegawai ini mengalami kecelakaan tunggal. Mobil Dinas tidak dipinjam sesuai prosedur.
Dari dua kejadian ini kita akan mencoba mengambil pelajaran. Menggali makna, melatih rasa agar kebijaksanaan tercipta. Agar setiap peristiwa tidak berlalu begitu saja, begilir terganti dengan berita viral berikutnya.
Apa yang kita lakukan tidak berdiri sendiri. Kita membawa banyak nama dibelakang pundak kita masing-masing. Nama orang tua, keluarga, teman, sekolah, tempat tinggal, suku, agama dan segala yang melekat pada diri kita. Pilihan hidup yang kita ambil akan membawa dampak pada semua nama itu.
Pilihan dalam hidup hanya ada dua, baik atau buruk. Sebagai manusia yang disempurkan dengan akalnya. Mestinya, kita harus senantiasa melatih diri untuk berpikir sebelum bertindak. Menimbang baik-buruknya. Jika baik pilihan kita, ada banyak pihak dibelakang kita yang turut bahagia dan berbangga.
Sebaliknya, jika buruk menjadi pilihan kita, maka banyak nama dibelakang kita juga ikut disandingkan dengan keburukan itu.
Jadi, berpikirlah sebelum bertindak. Karena setiap pilihan buruk biasanya diawali dari tindakan tanpa berpikir panjang. Walaupun mungkin kita tidak menghendaki pilihan tindakan kita akan berdampak buruk.
Semoga Tuhan mampukan kita menjadi pribadi yang dewasa seiring bertambah usia. Semoga kita dimudahkan untuk memilih kebaikan-kebaikan dalam hidup kita.
(Ali bin Abi Thalib)
(YJ.Fn)
Leave a Comment